Rabu, 27 Juli 2011

Kenapa harus mudik lebaran ?

Ada mitos bahwa kupat yang dimakan bersama keluarga setelah mengalami macet, mogok, kecopetan, kejepit koper, kehabisan duit dijalan, sakit selama perjalanan, itu lebih enak dimakan daripada waktu dimakan dihari biasa ? atau mitos petasan dikampung lebih "merdu" atau mitos, takbiran di mushola dekat rumah dikampung lebih syahdu ? baca dulu yang satu ini :

KEMENTERIAN Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik Lebaran 2011 meningkat 10-15% dibanding tahun lalu. Bila tahun lalu jumlah pemudik mencapai kisaran 30-32 juta orang, bisa dibayangkan berapa juta orang yang mudik tahun ini. Mobilitas pemudik dari kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta ke daerah yang lebih kecil masih mendominasi pergerakan penduduk selama mudik.

Mudik lebaran atau pulang kampung, adalah istilah yang lazim terdengar di tanah air pada saat hari raya tiba. Berbondong2 masyarakat dari berbagai kota kembali ke tanah kelahirannya. Mudik atau Pulang kampung, konon tradisi ini dimulai sejak jaman kemerdekaan RI, dimana tentara nasional Indonesia yang bertugas di daerah2 mendapatkan kesempatan pulang ke kampung halaman masing2.  Kemudian budaya mudik ini di perkuat pada saat dimulainya era Transmigrasi, warga transmigran yang berhasil - kembali ke kampungnya (bahkan di sarankan) untuk kembali ke daerah transmigrasi sambil membawa sanak saudara dan tetangga yang juga ingin merasakan keberhasilan mereka di tanah transmigrasi. Dewasa ini, karena minimnya lapangan kerja di daerah2, masyarakat berlomba untuk mendapatkan pekerjaan di kota-kota besar yang kemudian juga lebih "mematangkan" nilai pulang kampung. Masalah yang timbul sekarang adalah karena kepadatan penduduk yang tidak terbendung, pemerataan yang terlalu timpang antara kemajuan Kota besar dan desa, menyebabkan makin banyaknya masyarakat desa yang terpaksa bersaing mencari rejeki di kota besar.


Apa yang terjadi sekarang, 


 1.Selain membuat para penyedia kendaraan mendapatkan kesempatan untuk menaikkan biaya tiket, sehingga biaya perjalanan jauh lebih mahal dibandingkan hari2 biasa
2. Perjalanan berdesakan diantara kendaraan bermotor, mobil dan bus yg menyebabkan meningkatnya kecelakaan kendaraan bermotor
3. Hotel, tempat wisata yang juga semakin mahal dan penuh sesak.
4. Pengamen musiman yg juga menyambi jadi pencopet, jambret dan perampok.
5. Jalan banyak yang rusak, sehingga perjalanan semakin boros bahan bakar dan onderdil kendaraan.  

       "Sekedar opsi memang, untuk melakukan manajemen perjalanan dengan baik, misalnya menunggu hari H+10 ( 10 hari setelah lebaran biasanya kondisi arus balik sehingga tiket perjalanan ke kota tujuan biasanya turun drastis, paling tidak hotel ataupun tempat wisata sudah mulai nyaman kembali untuk dikunjungi. Coba hitunglah pengeluaran anda pulang kampung saat lebaran dan bandingkan saat normal, pasti akan terlihat perbedaan yang sangat signifikan."

Akan tetapi tidak semua orang memiliki keleluasaan mengatur jadwalnya seperti itu, selain adanya cuti bersama, atau kesempatan berkumpul seluruh anggota keluarga hanya pada saat momen lebaran, juga
haruskan dikalahkan oleh
1. Romantisme masa kecil
2. Sungkem pada orang tua atau jiarah ke makam orang tua yg sudah tiada (yg juga sebetulnya sih bisa kapan saja )
3. Pamer keberhasilan, skalian mencari jodoh
4. Mitos bahwa ketupat yg dimakan bersama pada saat lebaran jauh lebih enak yang dimakan diwaktu lain. 

Bila sudah kangen berat dan tidak bisa ditunda lagi, sehingga anda memutuskan boros setahun sekali dan pulang bermacet ria, ada beberapa tips untuk meringankan penderitaan anda.

1. Siapkan tiket jauh2 hari sebelumnya, termasuk voucher hotel bila anda terpaksa menginap di hotel. Beberapa maskapai penerbangan menerapkan makin jauh dipesan, makin murah.
2. Bila memakai kendaraan, persiapkan kendaraan anda semaksimal mungkin. mogok dijalan akan lebih menyengsarakan anda dan keluarga.
3. Persiapan fisik terutama untuk anda yang akan menyetir kendaraan, bawalah makanan dan minuman terutama air putih, dehidrasi akan menyebabkan anda cepat lelah dan memperbesar terjadinya kemungkinan kecelakaan.
4. Persiapan untuk anak2 terutama yang kecil, dari mulai makanan, pampers untuk bayi bahkan obat-obatan.
5. Pelajari peta dan informasi tentang daerah yang akan anda lalui, kejutan2 yang tidak menyenangkan bisa dihindari dengan mendapatkan informasi sedini mungkin.  Usahakan juga peta dilengkapi dengan lokasi toilet, misalnya SPBU, Masjid dll. Dan jangan lupa pastikan anda meng update tempat2 makan di sepanjang perjalanan anda, dan jadikan perjalanan anda bisa dinikmati dengan wisata kuliner.Syukur2 kendaraan ada dilengkapi dengan GPS yg bisa menunjukkan tempat makan, mushola, atau rumah sakit terdekat.
6. Pengendara motor disarankan untuk berjalan bersama rombongan, buatlah konvoy bersama rekan2 anda yg memiliki jalur serupa. Biasanya ini di sponsori oleh pabrikan motor atau club motor anda. 
7. Persiapakan uang cash, juga termasuk uang receh (anda bisa tukar di Bank Indonesia setiap pagi jam 7:00 - 9:00 ) bila anda terbiasa melakukan sawer untuk anak2 kecil keluarga maupun tetangga. Untuk beberapa rekan, kasus kecopetan dompet membuat mereka lebih waspada yaitu menyimpan dompet dan data asli di tas yang aman, dan membawa dompet berisi fotocopy data dan uang secukupnya di kantong celana.
8. Anda bisa mengirimkan barang anda dengan paket sebelumnya dan jalan melenggang bersama keluarga dengan bawaan secukupnya.
9. Persiapkan alat komunikasi, check kemampuan batery, beli yang baru bila perlu. Dan jangan menelpon sambil berkendaraan, apalagi bila anda menggunakan motor !. pastikan charger di bawa. Pasang/beli Inverter listrik pada kendaraan anda bila perlu, sehingga begitu lowbat, anda bisa men-charge hp anda di kendaraan. 
10. Bila sudah ketemu keluarga, jangan lupa buatlah foto keluarga, sehingga bisa anda pampang dengan bangga di ruang tamu. dengan judul : Keluarga Besar Ku !
11. Dan coba sekarang anda melakukan satu hal penting lainnya, yaitu berniaga. carilah produk2 di daerah anda yang kira2 laku di kota tempat tinggal anda sekarang, begitu juga sebaliknya, bila berhasil tidak saja anda mengharumkan nama daerah dengan mengangkat produk lokal, tapi anda juga bisa kaya !
12. Bawalah barang seperlunya, anda tidak usah membawa tangga, kasur atau kulkas karena akan membebani kendaraan anda.

Mengingat pemudik pulang biasanya pada saat puasa :
Ada beberapa keringanan yang boleh dilakukan musafir ketika bepergian jauh yang dianggap oleh masyarakat (secara ‘urf) sebagai perjalanan jauh tanpa melihat jarak yang ditempuh. Di antaranya:
[1] Apabila seorang musafir tidak mengalami kesulitan ketika melakukan perjalanan jauh maka lebih baik baginya untuk berpuasa. Namun jika mendapatkan kesulitan, maka lebih baik tidak berpuasa. (Lihat Al Wajiz fi Fiqhis Sunnah, 198)
[2] Mengqoshor shalat yaitu meringkas shalat yang berjumlah empat raka’at (Dzuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua raka’at dan ini hukumnya wajib karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, Umar, dan Utsman selalu mengqoshor shalat ketika safar hingga mereka wafat. (Lihat Al Wajiz fi Fiqhis Sunnah, 143-144)
[3] Mengerjakan shalat sunnah di atas kendaraan dengan menghadap ke arah yang dituju oleh kendaraan (HR. Abu Daud & Ibnu Hibban, hasan). Sedangkan shalat fardhu hendaknya dikerjakan dengan turun dari kendaraan (HR. Bukhari & Ahmad) dan jika tidak mampu untuk turun, “Maka bertakwalah kepada Allah semampu kalian.” (QS. At Taghabun [64] : 16)
[4] Menjama’ shalat jika tidak mampu mengerjakan shalat di setiap waktunya. Jadi, menjama’ shalat bukanlah keharusan ketika safar. Ketika seseorang itu mampu mengerjakan shalat di tiap waktunya maka tidak perlu ada jama’ ketika safar. (Lihat Minhajul Muslim, 190)

foto2 diambil dari : http://4.bp.blogspot.com dan www.tmcc.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar