Kamis, 22 September 2011

Tawuran anak sekolah, makin kesini makin ngeri..

Fenomena kekerasan di sekolah makin menunjukkan kerusakan moral yang makin parah, tidak anak SD, SMP, SMA bahkan tawuran antar perguruan tinggipun acapkali terjadi.  Selama ini solusi difokuskan pada sekolah, dan akhirnya menyebabkan beberapa guru disekolah menjadi skeptis, menjadi cuek dan bersikap masa bodoh. 

Siswa yang seringkali terlibat dalam kekerasan biasanya membutuhkan sarana untuk menunjukkan jati dirinya. Biasanya mereka adalah anak2 yang kurang mendapat perhatian di rumahnya. Dalam hal ini, sekolah juga harus mampu memberikan pembinaan jati diri yang baik bagi setiap siswanya. Misalnya dengan mengadakan kegiatan sosial, membantu pengadaan baju layak pakai untuk orang2 miskin, atau berkunjung ke yatim piatu dan lain sebagainya.
Kegiatan extra kurikuler, bela diri yang ditangani oleh pelatih yang baik, akan menjadi media agar anak bisa berprestasi, menunjukkan eksistensi diri di bidang yang dia sukai.

Regulasi yang baik juga harus ditetapkan disekolah, siswa yang terlibat perkelahian harus mendapatkan sanksi tegas.
Sekolah juga harus mengajari anak soal perbedaan, dari mulai perbedaan suku bangsa sampai ke agama seharusnya menjadi area untuk saling menghormati, bukan saling mencaci, dan mereka akan belajar soal toleransi.


Tontonan.
Sebuah lembaga non profit di Amerika menyebutkan bahwa dengan adanya filem CSI, sebuah filem serial yang sangat digemari, bercerita tentang tugas sebuah lembaga kepolisian di los angeles, dengan peralatan super canggih mereka bisa mengungkapkan berbagai kejahatan.  Ternyata data kejahatan sebelum film ini dibuat dan sesudah film ini mulai ditayangkan terjadi peningkatan sebesar 5%.  Berhubungan atau tidak tapi lembaga tersebut percaya dengan tayangan kekerasan, tembak menembak ataupun perkelahian yang berdarah2 dan akhirnya menyebabkan kematian, secara psikologis akan menyebabkan penontonya terbawa. Seakan2 darah adalah hal yang biasa, menembak juga bisa dilakukan, dan lebih gawat lagi, mereka belajar bagaimana caranya melakukan kejahatan tanpa terdeteksi polisi.  Jadi berhati-hatilah pada tontonan anda sekeluarga, apalagi bila anda menonton dengan si kecil, selain akan menghantui mimpi malamnya, dia juga akan belajar tentang arti kekerasan.


Didikan orang tua.
Jangan sampai orang tua mengajarkan kekerasan kepada anaknya, Orang tua yang memperlakukan anaknya dengan kasar, sering marah, akan menghasilkan anak2 yang pemarah. Orang tua yang gemar memukul, akan menghasilkan anak2 yang suka memukul. Orang Tua haruslah menjadi contoh, bagaimana seharusnya bersikap. "Sementara itu juga pendidikan harus melibatkan orangtua. Sebab dalam pengasuhan orang tua, mungkin pola pengasuhan terlalu keras. Orangtua perlu diberi keterampilan bagaimana caranya membimbing anak SMA," ujar pengamat pendidikan Arief Rahman saat dihubungi detikcom, Rabu (21/9/2011) malam.

sumber : detik.com dan abiraghib.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar